BANTENPERSPEKTIF.COM, LAMPUNG - Udara panas dan bau belerang menyengat. Sesekali tersiar semburan bak air mendidih. Kawah sedalam 10 meter ialah sumber semburan air dan uap panas yang terletak di objek wisata keramikan yang dapat ditempuh selama dua jam dari Kota Liwa, Lampung Barat, Indonesia.
“Dulu terdapat yang meneliti, suhu air tersebut sekitar 50 derajat Celsius,” kata pembimbing wisata, Sutrisno, beberapa waktu lalu.
Mendekati titik semburan, suhu kian panas. Jarak pandang amat pendek sebab tertutup uap air. Yang terdengar melulu gemuruh air mendidih.
Berjarak 50 meter dari kawah tersebut, ada objek wisata berikutnya, Kawah Nirwana. Medan yang dipijak bak keramik berdandan batang pepohonan yang sudah membatu. Warnanya amat indah. Berwarna-warni.
“Tiba di sini, wisatawan laksana berjalan di istana keramik, di atas awan,” kata penduduk Pekon Sukamarga itu. Ia menyatakan objek wisata itu dikunjungi banyak wisatawan baik lokal maupun nasional.
Sebelum menjangkau kedua objek wisata tersebut, wisatawan mesti menempuh perjalanan berliku-liku. Menyusuri Sukabumi—Suoh, dan melewati area Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Sejumlah titik yang dulu bobrok parah kini dapat dilewati. Rute mengarah ke objek wisata tersebut pun harus melalui padang ilalang di Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, Lampung barat.
Dari kejauhan terlihat sejumlah gubuk kayu dengan atap ilalang. Ada pula air yang amat bening* di Danau Lebar, tidak jauh dari padang ilalang.
Dua tahun silam, saat mengarah ke Suoh, wisatawan mesti bermalam sebab jalan mengarah ke obyek wisata tersebut belum semulus saat ini. Jalan melulu ditimbun batu sekarang sudah dicor beton. Sehingga untuk menyaksikan keindahan alam Suoh tidak butuh menginap lagi. Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo bareng Bupati Lampung Barat sudah memperbaiki infrastruktur menuju objek wisata tersebut.
Sumber : WAWAI.ID
0 Komentar