Breaking News

Perlukah Mengungkapkan Cinta kepada Pasangan?

FOTO:DHINIAMINARTI
Ibnu Qayyim Al Jauziah, penulis buku Taman - Taman Orang Jatuh Cinta membagi cinta kedalam dua kriteria yaitu cinta yang bermanfaat, itulah hubbullah (Kencitaan kepada Allah Ta’ala), atau al-Hubbu fillah (kecintaan karena Allah Ta’ala), Kecintaan terhadap apa yang membantu untuk taat pada Allah Ta’ala dan menjauhi kemaksitan.


ANABERITA.COM, GAYA HIDUP- Sampai sekarang tidak ada ahli psikologi yang mampu mendefinisikan arti cinta. Para pakar hanya pada satu titik bahwa cinta adalah perasaan atau emosi dan berbentuk subjektif. Oleh karena itu setiap orang memiliki makna sendiri perihal cinta.

Sebagian orang menilai tak perlu cinta diungkapkan tetapi keberadaanya cukup bisa dirasakan. Orang yang menjadikan ini sebagai panduan menganggap bahwa kalau cinta berpatok pada ungkapan kata - kata maka kata itu sendiri sering tidak sejalan dengan isi hatinya.

Sehingga cinta cukup dideteksi melalui rasa dan sikap seseorang terhadap dirinya. Menurut Ashley Montagu, cinta adalah sebuah perasaan memperhatikan , menyukai, menyayangi secara mendalam yang disertai rasa rindu serta hasrat kepada sebuah objek.

Sementara itu, Abraham Maslow berpandangan bahwa cinta merupakan proses aktualisasi diri yang mana dapat membuat orang melahirkan beragam tindakan-tindakan yang kreatif dan produktif. Dengan adanya cinta, maka seseorang akan mendapatkan kebahagiaan jika mmapu membahagiakan orang lain yang dicintainya.

Sementara itu, Ibnu Qayyim Al Jauziah, penulis buku Taman - Taman Orang Jatuh Cinta membagi cinta kedalam dua kriteria yaitu cinta yang bermanfaat, itulah hubbullah (Kencitaan kepada Allah Ta’ala), atau al-Hubbu fillah (kecintaan karena Allah Ta’ala), Kecintaan terhadap apa yang membantu untuk taat pada Allah Ta’ala dan menjauhi kemaksitan, dan

Dan kedua adalah cinta yang membahayakan, itulah al-hubbu ma’allah (Cinta yang menandingi kecintaannya kepada Allah Ta’ala), Cinta terhadap apa yang dibenci  oleh Allah Ta’ala, Sementara itu, Anis Matta, penulis buku Serial cinta mengatakan bahwa cinta seperti angin membadai.

Kita tidak melihatnya tetapi kehadirannya bisa dirasakan. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun. Atau merangsang amuk gelombang di laut lepas. Atau meluluhlantakkan bangunan-bangunan angkuh di pusat kota metropolitan. Begitulah cinta. Ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda. Tak terlihat. Hanya terasa. Tapi dahsyat.

Lalu bagaimana ketika orang sudah berpasangan suami istri, perlukah mengungkapkan cinta kepada pasangannya tersebut? Disinilah masing - masing pasangan suami istri memiliki alasannya sendiri. Ada yang menyukai kalau cinta itu diungkapkan, tetapi ada pula sepasang suami istri yang cukup merasakannya. Apapun itu, cinta memang selayaknya dihadirkan pada pasangan kendati sudah menikah dan memiliki anak. (dbs)

0 Komentar

Type and hit Enter to search

Close