Breaking News

Pandangan Jansen, Politisi Partai Demokrat Soal Kemerdekaan Palestina


ANABERITA.COM, PARLEMEN - Isu Palestina kembali ramai diperbincangkan di tanah air pasca adanya rencana tim sepak bola Israel yang akan turut bertanding pada laga U20 di Indonesia.


Rencana kedatangan tim sepak bola Israel mendapat penolakan keras dari sejumlah elemen, mulai dari kepala daerah, parlemen, ormas Islam hingga tokoh nasional.  Perbincangan soal kemerdekaan Palestina pun kembali hangat, bahkan Jansen Sitindaon, politisi Partai Demokrat yang beragama nasrani turut menuliskan pandangannya soal kemerdekaan Palestina.


Ia menuliskan sejumlah poin soal kemerdekaan Palestina dan ia upload di akun twitter pribadinya, berikut ini pandangan Jansen soal Kemerdekaan Palestina.

Tadi malam terpikir menulis ini. Untuk di diskusikan. PANDANGANKU SOAL ISRAEL DAN PALESTINA:

1. Palestina memproklamasikan kemerdekaannya 15 Nop 1988. Sejak itu Palestina sudah memiliki Rakyat, Wilayah, Bendera, Lagu Kebangsaan, Bahasa, Presiden, Menteri, Kabinet, Pemilu dan berbagai pejabat lain ditiap tingkatan.

Termasuk Palestina sudah punya ratusan Dubes. Karena telah diakui lebih dari 140 negara di dunia. Negara G20 diluar Indonesia seperti: China, Rusia, India, Brasil, Argentina dll juga telah mengakui Palestina. Termasuk negara Eropa seperti Polandia, Swedia dll juga mengakui. 2. Dubes Palestina pertama kali diterima Indonesia thn 1990 dimasa pak Harto. Presiden Palestina juga diterima dgn upacara kenegaraan setiap berkunjung ke Negara yg mengakuinya. Dan berbagai fakta lainnya. 3. Palestina skrg juga telah punya hak bicara di PBB meski belum memiliki hak suara penuh. Karena keanggotaan penuhnya di veto Amerika. Apa Amerika kemudian berani kita musuhi dan putuskan hubungan diplomatik dgn mereka karena sikapnya ini? Kan tidak. Soal eksistensi Palestina ini bbrp waktu lalu mereka juga telah dipilih jadi Ketua forum negara-negara berkembang PBB atau dikenal dgn Group of 77. 4. Jadi pertanyaannya sekarang apa masih tepat kita cq Indonesia mengatakan Palestina masih belum merdeka? Karena narasi Palestina tidak bisa merdeka karena dijajah Israel ini, yg selama ini ditanamkan di Indonesia sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Dan turun dari generasi ke generasi sampai ke sekarang. 5. Melihat fakta-fakta diatas menurutku sih sudah kurang pas. Karena situasi pertama kali Bung Karno menyampaikan itu thn 1953 dan 1955 waktu Konfrensi Asia Afrika sudah banyak berubah. Bahkan dalam banyak hal sudah berubah total. Malah yg terjadi skrg didalam Palestina sendiri yg terpecah, ribut, tidak solid. Tepi Barat yg nguasi beda, Gaza beda lagi dll. 6. Sebagaimana pendapat banyak negara di dunia, solusi 2 negara diatas tanah itu, sudah itulah yg paling ideal utk kasus ini. Tinggal soal batas dibicarakan. Apa pendapat kita Indonesia masih: hanya Palestinalah satu-satunya yg boleh jadi negara diatas tanah perjanjian itu? Mari kita lihat lagi fakta-faktanya: 7. Menghilangkan Israel dari tanah itu sekarang, rasanya sudah tidak mungkin. Mesir saja yg puluhan kali lebih besar dan kuat dari Palestina, dibawah pemimpinnya yg paling kuat ketika itu: Gamal Abdul Naser hanya butuh 6 hari kalah perang dibuat Israel yg ketika itu baru berdiri. Termasuk diulang lagi di perang Yon Kippur 1973 dimana koalisi Negara Arab: Mesir, Suriah, Yordania dll kalah lagi ketika ngajak perang ulang. Dan setelah itu sampai skrg tidak berani lagi perang. Malah hari ini mereka jadi kawan dan berdamai. 8. Dengan fakta ini, apa masih mungkin mau menghilangkan Israel dari tanah itu? Dimana mereka sekarang sudah tambah kuat, mapan, stabil, kaya, ilmuwan tambah banyak, bahkan Nuklir pun jangan-jangan sudah punya? Apalagi mereka skrg didukung Barat. Karena awal-awal didirikan dulu banyak juga negara Barat yg tidak mendukung Israel. Rasanya menghilangkan/mengusir Israel dari atas tanah itu skrg sudah tidak mungkin lagi. 9. Itu maka, dengan realitas ini, banyak negara Arab skrg sudah berkawan-berhubungan diplomatik dgn Israel. Mulai dari Mesir yg dulu lawan, Uni Emirat Arab, Yordania, Maroko, Bahrain dll. Termasuk yg terakhir kemarin Turki dibawah Erdogan. Itu maka kalau orang Indonesia mau ke Israel (untuk jiarah, dagang, belajar dll) ambil Visa nya ke negara2 Arab itu. 10. Pertanyaannya: dengan berbagai fakta dan perkembangan diatas, apa sikap kita Indonesia masih mau kita buat sama dgn pandangan tahun 1955? Yg terus dilanjutkan menjadi sikap kita sampai saat ini? Mari generasi kita menjawabnya. Ini sekedar tukar pikiran ya teman2. Mari kita bahas, terbuka pandangan lain. Tapi dgn catatan jangan hanya sekedar menyampaikan: “konstitusi kita sudah menyatakan menghapus penjajahan diatas dunia”. Kalau ini ya tidak ada diskusi jadinya. Sehat utk kita semua. Hormatku, -JS

0 Komentar

Type and hit Enter to search

Close