Breaking News

Mengenal Pondok Pesantren Cidanghiang Ciomas

Dok.foto. team redaksi anaberita.com
suasana blok pagirangan pondok pesantren cidanghiang ciomas (Dok.foto team redaksi anaberita.com)

Nilai-nilai ini ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari di pondok, sehingga santri tidak hanya cerdas dalam ilmu agama, tetapi juga siap menghadapi tantangan hidup dengan sikap dewasa dan mandiri.

ANABERITA.COM – Di tengah perkampungan yang asri di Desa Ciomas, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, berdiri sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional yang cukup dikenal masyarakat luas, yakni Pondok Pesantren Cidanghiang. 

Pesantren ini diasuh langsung oleh sosok yang akrab disapa Akang Cidanghiang, seorang tokoh agama yang mendedikasikan hidupnya untuk mengajarkan syari’at Islam berlandaskan Al-Qur’an, Al-Hadits, Al-Qiyas, dan Al-Ijma’.

Pusat Pengajaran Kitab Kuning
Sebagaimana pesantren salaf pada umumnya, Pondok Pesantren Cidanghiang menjadikan kajian kitab kuning sebagai inti dari kegiatan belajar-mengajar. Pengajian rutin yang dilaksanakan meliputi kitab fikih, tafsir Al-Qur’an, Jurmiyyah, Sorof, dan berbagai kitab klasik lainnya. Jadwal pengajian disusun teratur mulai pagi, siang, sore hingga malam hari.

Khusus di siang hari, setelah pengajian kitab, kegiatan dilanjutkan dengan sorogan—metode belajar di mana para santri membaca kitab atau Al-Qur’an secara bergiliran di hadapan guru atau santri senior. 

Sorogan ini mencakup ngaji Al-Qur’an, ngaji amil, hingga ngaji Jurmiyyah, yang diikuti oleh santri tingkat ibtida dengan bimbingan “mamang santri” yang telah memiliki bekal ilmu lebih mendalam.

Jumlah Santri yang Melimpah
Pesantren Cidanghiang kini menjadi salah satu pusat pendidikan Islam yang cukup diminati di kawasan Serang. Jumlah santri yang mondok di tempat ini mencapai ratusan, bahkan pernah menembus angka seribu orang. 

Kehadiran santri dari berbagai daerah menjadi bukti nyata kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan agama di bawah asuhan Akang Cidanghiang.

Tidak Hanya Ilmu, Tetapi Juga Kedisiplinan
Selain fokus pada pengajaran ilmu syari’at, pesantren ini juga menekankan pendidikan karakter. Para santri dibina untuk memiliki kedisiplinan, ketertiban, tanggung jawab, serta kemandirian. 

Nilai-nilai ini ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari di pondok, sehingga santri tidak hanya cerdas dalam ilmu agama, tetapi juga siap menghadapi tantangan hidup dengan sikap dewasa dan mandiri.

Pembagian Blok Santri
Berdasarkan penelusuran tim redaksi melalui dialog dengan warga sekitar dan salah satu santri yang enggan menyebutkan namanya, Pondok Pesantren Cidanghiang terbagi menjadi tiga blok utama:
1. Blok Pagirangan
2. Blok Palandehan
3. Blok Santriawati (khusus untuk perempuan)

Masing-masing blok dipimpin oleh seorang lurah yang bertugas mengkoordinasikan kegiatan santri di blok tersebut. Pembagian ini membuat sistem pesantren lebih tertib dan memudahkan pengelolaan ribuan santri yang tinggal di dalamnya.

Pesantren yang Terus Berkembang
Dengan berbagai keunggulannya, Pondok Pesantren Cidanghiang menjadi salah satu pesantren yang cukup berpengaruh di wilayah Banten, khususnya di Kecamatan Padarincang.  

Dedikasi Akang Cidanghiang dalam mengasuh pesantren ini membuatnya tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga pusat pembinaan akhlak dan peradaban Islami di tengah masyarakat.

Penulis : Ridho

0 Komentar

Type and hit Enter to search

Close