Cinta yang baik bukan membakar tapi menghangatkan sehingga menghadirkan energi untuk seseorang terus tumbuh dan berkembang.
Cinta tidak bisa direkayasa, cinta masuk secara halus, pelan tapi menukik ke dalam hati seseorang. Tak terduga dan tidak tahu kapan persisnya. Siapapun dia, ketika hatinya telah terbalut cinta maka tidak akan berdaya apalagi melawan.
Secerdas apapun orangnya, sebesar apapun ego seseorang ketika cinta hanyut dalam qalbu maka akan mengalir dan seseorang tak punya kemampuan menghimpit apalagi menahan. Pilihannya cuma satu, yaitu menyerah dan mengakui bahwa dirinya telah jatuh cinta.
Selebihnya adalah bagaimana mengendalikan rute pergerakan cinta agar tidak keluar track sehingga kesucian cinta tetap terjaga.
Itulah mengapa dari dulu saya takut jatuh cinta, apalagi saya bukan tipe orang yang mudah menjatuhkan hati pada seseorang. Tapi sekali cinta masuk maka saya tidak main-main.
Itulah mengapa dari dulu saya takut jatuh cinta, apalagi saya bukan tipe orang yang mudah menjatuhkan hati pada seseorang. Tapi sekali cinta masuk maka saya tidak main-main.
Entahlah dari dulu saya tidak pernah khawatir soal wanita. Apalagi sekedar urusan cinta. Disaat teman-teman asyik larut dalam pergolakan cinta saya justru memilih belajar apa itu cinta.
Seiring berjalannya waktu saya semakin paham bahwa cinta adalah perasaan yang datang langsung dari Tuhan makanya ketika seseorang jatuh cinta dia tak akan bisa melerai kecuali Tuhan sendiri yang mencabut dari hati seseorang.
Saya juga menjadi paham bahwa cinta yang benar bukan mengekang atau "membunuh" potensi seseorang apalagi menghancurkan masa depan seseorang.
Cinta yang on the track justu mengajak untuk saling tumbuh bersama, cinta juga membantu seseorang menemukan dirinya sendiri bukan justru menjaduh dari dirinya sendiri sampai tidak mengenali diri sendiri.
Cinta yang baik bukan membakar tapi menghangatkan sehingga menghadirkan energi untuk seseorang terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing. Jadi, sejatinya ketika seseorang saling jatuh cinta mereka akan tumbuh bersama bukan justru meredupkan atau menyamarkan personality seseorang.
Ketika cinta itu menghangatkan maka tidak akan ada yang merasa kesakitan, tidak akan membuat luka meski ada gesekan. Itulah cinta yang sebenarnya, saling tumbuh, saling belajar dan saling mengingatkan untuk bisa lebih mengenali dirinya sendiri.
Lain halnya ketika cinta menjadi api yang membakar seseorang maka hari-harinya akan terluka, merobek hati hingga terkelupas dan membuat luka yang serius. Jika ini yang terjadi maka segeralah putar arah, balik kanan untuk mengembalikan cinta ke arah yang tepat.
Penulis,
Karnoto

0 Komentar