Apabila sayapnya direbahkan ke tubuh seseorang maka hanya ada satu pilihan, terimalah meski ada pedang di balik sayap itu dan sewaktu waktu bisa terhunus dan membunuhmu.
Apabila kau memberontak maka sayap itu semakin kencang mendekap hingga kita tak bisa bernafas. Dada kita sesak, jiwa kita bergemuruh laksana gunung api yang memuntahkan letupan api.
Tak ada pilihan lain selain kata menyerah sampai Tuhan menyuruhnya dia pergi dari persemayaman hati seseorang.
Begitulah gambaran tentang cinta. Dia datang tanpa rencana, tanpa rekayasa. Mengalir alamiah dan kita tidak tahu kapan persisnya cinta itu menguasai hati kita
Cinta tumbuh dengan dua anak panah, satu berisi bunga dan harum yang membuat kita tersenyum dan satunya pedang beracun yang akan membuat luka perih serasa kulit kita tersayat sebilah kulit bambu.
Darah segar mengucur tapi bibirnya tersenyum bahagia karenanya.
Bunga dan pedang yang dibawa bisa sekaligus menancap dalam hati seseorang. Itulah mengapa orang jatuh cinta merasa bahagia sekaligus menahan luka.
Cinta sesungguhnya permainan orang dewasa karena akan banyak mengaduk aduk emosi sehingga butuh kedewasaan berfikir, bersikap dan kesadaran penuh bahwa kita manusia tak bisa menguasai cinta.
Cinta tanpa pelana seperti kuda liar yang tak terkendali.
Cinta bukanlah milik manusia tapi milik Tuhan. Itulah mengapa kita tidak bisa menguasai cinta.
Tak bisa mengusir kecuali Allah sendiri yang mengusirnya. Karena alasan Cinta bisa menjadi energi sekaligus racun mematikan.
Karena alasan cinta seseorang bisa tumbuh kembang, tapi karena alasan cinta seseorang menjadi tak berdaya.
Karena memang cinta sesungguhnya adalah permainan orang dewasa. Karena cinta membawa bunga di depan sekaligus pedang tajam di belakang.
Kota Serang
Karnoto
0 Komentar