Tidak adanya jalan khusus di gedung DPRD Banten untuk penyandang disabilitas.
"Assalamu'alaikum Ibu. Salam kenal Bu saya Karnoto TA Pak Ketua" sapa saya kepada mereka yang akan audiensi dengan ketua, Selasa 27 Mei 2025 siang. Ibu ini datang berempat, sengaja audiensi dengan ketua karena ingin diskusi seputar penyandang disabilitas di Banten.
"Kalau harus audiensi satu per satu atau per komisi, fraksi kan lama maka langsung ke ketus," kata salah seorang dari mereka.Karena ketua masih di ruangan maka saya mengajak ngobrol mereka. Salah seorang dari mereka menggunakan pakaian muslimah syari. Hijabnya menutup dada dan tertutup.
Di wajahnya terdapat tahi lalat. Belakangan baru saya ketahui dia tidak bisa bicara sehingga harus menggunakan bahasa isyarat. Sejak membantu ketua sebagai staf ahli bidang media saya menjadi familiar dengan ruangan yang biasa ketua gunakan untuk menerima tamu.
Mulai dari media, mahasiswa, akademisi, pengusaha dan ormas. Kursi hitam berjejer terlihat lux, nyaman untuk duduk. Di mejanya terdapat logo Pemprov Banten.Sementara berhadapan dengan kursi ketua terdapat layar besar untuk menampilkan presentasi. Ruangan ini berdempetan dengan ruang staf dan terdapat jendela yang menghadap ke jalan sehingga kalau ada peristiwa, seperti demo bisa dipantau dari ruangan ini.
Dalam obrolan dengan saya, salah satu dari mereka menyampaikan keluhan tidak adanya jalan khusus di gedung DPRD Banten untuk penyandang disabilitas."Naniti disampaikan aja Bu ke ketua biar jadi masukan," kata saya kepada ibu ini. Dia memang ada masalah dengan kakinya karena menggunakan alat bantu untuk berjalan.
Sekira 15 menit kami ngobrol tak lama ketua datang dan mereka langsung menyampaikam maksud kedatangannya. Diantara adalah soal sumber daya penyandang disabilitas di Banten yang mereka nilai masih peru dioptimalkan."Kami berharap agar Ketua bisa mendorong terbentuknya semacam komisi gitu lalu disupport oleh pemerintah," kata mereka.
Dalam setiap menyambut tamu audiensi, ketua memang selalu memerhatikan dan menghargai masukan dari masyarakat. Dan kelebiham ketua adalah membuat obrolan santai sehingga tidak tegang.Dalam obrolan kami selalu ada candaan. "Nanti coba kita koordinasikan dengan Pak Gubernur ya," kata ketua. Karena. Memang fungsi dewan terbatas karena pengguna anggaran ada di eksekutif maka sebagai ketua sewajarnya menngkordinasikan dengan eksekutif dalam hal ini Gubernur Banten Andra Soni.
Menjelang berakhir obrolan, ketua mengajak bicara salah seorang dari mereka yang tuna wicara dengan bahasa isyarat.Ssya yang melihat pemandangan itu fikirannya healing. "Masya Allah dia yang punya keterbatasan begitu semangatnya menjalani kehidupan," gumam saya dalam batin.
Muslimah ini cantik, tahi lalatnya menambah wajahnya terihat manis. Dsn menurut informasi dari temannya dia sudah punya anak, Subhanallah.Dari mereka saya belajar tentang semangat, self confidence dan ikhlas menerima takdir Tuhan. Sepanjanga obtolan kami tertawa bareng bersama mereka.
Semangat ya teman -teman penyandang disabilitas. Kalian boleh berbeda fisik karena ada yang dikurangi fungsi fisiknya, tapi semangat mereka agar hidup lebih hidup luar biasa.
Selasa, 27 Mei 2025
Penulis,
Karnoto
0 Komentar