Breaking News

Kisah Cinta Khodijah Melamar Muhammad



Dalam culture modern seperti sekarang akan menjadi tabu ketika seorang wanita mengungkapkan perasaan cinta terlebih dahulu kepada seorang laki - laki. Tapi tahukah Anda, Khodijah melakukan ini saat dia merasa ada getaran cinta kepada Muhammad.

Mungkin karena aspek psikologis Khodijah yang lebih matang mengingat dia dua kali ditinggal suaminya karena meninggal dunia sampai akhirnya menjadi seorang janda.

Ini berbeda dengan Aisyah, istri kedua Muhammad yang dinikahi saat masih gadis sehingga dia terkenal istri yang paling sering cemburu terutama kepada Khadijah.

Sedikit mengulik ke  belakang, Khodijah adalah anak bangsawan  yang terkenal. Dari ayahnya, Khuwailid inilah ia mendapat skill ilmu bisnis sementara soal kesantunannya, kebijaksanaan dan kesuciannya ia dapatkan dari ibunya.

Dua perpaduan karakter inilah yang kelak menjadi modal utama bagi Khodijah mendampingi dakwah Muhammad dimasa - masa paling sulit. Khodijah ditinggal ibunya saat dia masih remaja dan disusul ayahnya.

Ketika ditinggal kedua orangtuanya Khodijahlah yang mengambil tanggungjawab untuk meneruskan jejaring bisnis Ayahnya sampai ia menjadi pengusaha terkenal dan kaya raya. Bukan cuma dikenal lokal tapi juga internasional karena perdagangan Khodijah ekspor impor.

Pertemuan dengan Muhammad
Suatu hari Khodijah mendengar nama Muhammad dari Bani Hasyim dan dia tertarik untuk merekrut Muhammad melalui Maisaroh.Setelah bertemu Muhammad langsung mendapat tugas ekspor barang dari Khodijah ke Negeri Syam (Palestina). Muhammad didampingi karyawan kepercayaanya yaitu Maesaroh.

Singkat cerita, tugas pertama Muhammad berjalan lancar dan meraup keuntungan yang luar biasa. Tapi bukan cuma itu yang membuat kagum Maesaroh sepanjang mendampingi Muhammad. Maesaroh bercerita ke Khodijah bahwa sepanjang bisnis dan keliling negara baru kali ini dia merasakan keteduhan, karena sepanjang perjalanan awan selalu melindungi rombongan sehingga tidak kepanasan.

"Muhammad juga cara bisnisnya lain, dia tidak bohong, sopan dan menenangkan. Pokoknya benar benar beda banget ya Khodijah," kata Maesaroh kepada Khodijah, sang majikan.Awalnya Khodijah tidak begitu ngeh tapi dalam hatinya penasaran dengan apa yang diceritakan Maesaroh dan tidak mungkin bohong. Dari sinilah benih - benih rasa tumbuh pada Khodijah, padahal sebelumnya dia menutup diri untuk membuka perasaan dengan pria pasca ditinggal dua suaminya.

Berulangkali bepergian Maesaroh selalu menceritakan tentang perjalannya bersama Muhammad. Rasa gejolak cinta pun tumbuh hingga ia memanggil saudaranya Warakas, yang terkenal berilmu dan bijaksana.Khodijah lalu sampaikan keingiannya untuk meminang Muhammad dan Warakas berbinar binar senang tapi penuh ketenangan karena meyakini bahwa Muhammad akan menjadi suami yang bisa memberikan arah Khodijah lebih jelas tentang kehidupan, tidak melihat Khodijah sebagai janda kaya tapi lebih jauh dari itu.

Akhirnya menikahlah mereka disaat usia Khodijah 40 tahun dan Muhammad masih muda. Tapi Anda jangan bayangkan jandanya Khodijah tanpa perawatan, dia saudagar bro, tentu saja pakaiannya terjamin, makannya terjamin bahkan perawatan fisiknya juga terjamin sudah pasti tertawat dan cantik.Lalu bagaimana pasca menikah dengan Muhammad? Disinilah drama drama kehidupan keduanya mulai muncul dan disini pula teruji kematangan berfikir, kedewasaan psikis Khodijah menemani Muhammad dakwah dimasa - masa sulit.


--Bersambung-
Penulis,
Karnoto

0 Komentar

Type and hit Enter to search

Close