Breaking News

Biasa Menurut Kita, Luar Biasa Menurut Pembaca

Dok.Foto:Diah




#Catatan Harian
Stah Ahli Ketua DPRD Banten

Biasa Menurut Kita, Luar Biasa Menurut Pembaca

Menulis itu bukan sekedar susunan kata dan kalimat, menulis juga bukan sekedar deretan paragrap. Menulis sesungguhnya kita sedang memberikan injeksi bahwa segala sesuatu cerita hidup kita pada hakikatnya adalah terbaik versi Tuhan

Setiap orang punya alur cerita hidup masing-masing karena hakikatnya hidup adalah lembaran kertas untuk menulis cerita kehidupan kita. Ada cerita heroik, sedih sampai mengaduk-aduk emosi termasuk cerita cinta dan cita-cita.

Secara psikologis, manusia sendiri menyukai cerita. Itulah mengapa 2/3 isi Al Qur'an itu cerita. Karena Allah paham betul psikologis manusia. Ada cerita Adam Hawa, Nabi Ibrahim, Bunda Hajar termasuk cerita Rasulallah SAW.

Terkadang kita merasa cerita hidup yang kita alami biasa saja, tetapi kalau diracik, dikemas cantik melalui tulisan yang menggugah dan sederhana bisa menjadi inspirasi dan membangkitkan semangat orang lain.

Dalam pergaulan, saya sering menemukan cerita hidup orang lain yang itu luar biasa, bahkan ada cerita kalau saya sendiri merasa tidak sanggup untuk memainkan peran itu tetapi dia sanggup. Ini kan luar biasa biasa sebenarnya, hanya karena tidak ditulis jadi hanya mengendap di kepala yang bersangkutan padahal ceritanya menarik dan menggugah.

Ada cerita seorang gadis yang sekian tahun tidak bertemu sang Ayah. Bagi saya itu luar biasa dan tidak semua sanggup untuk memainkan peran itu. Ketika Allah memilih kita memainkan peran berat itu artinya kita dipercaya menjadi juru bicara Tuhan untuk mengatakan kepada dunia bahwa apa yang Tuhan skenariokan kepada kita hakikatnya adalah yang terbaik.

Dengan penderitaan, kesempitan dan keterbatasan mental kita dilatih agar lebih kuat untuk memainkan peran yang mungkin lebih berat dan mengoyak perasaan dan membuyarkan pikiran.

"Sanggup ya, bisa ya menjalani peran seberat itu dengan tenang," terkadang kita begitu kan ketika mendengarkan cerita orang lain yang lebih berat dari kita?

Dan sebenarnya sama. cerita hidup kita boleh jadi biasa saja tetapi bagi orang lain berat dan ketika mereka membaca buku kita maka akan menyadarkan mereka yang perannya lebih mudah. Bukankah itu sama artinya kita sedang menjadi wakil Tuhan untuk memberikan semangat dan optimisme?

Menulis itu bukan sekedar susunan kata dan kalimat, menulis juga bukan sekedar deretan paragrap. Menulis sesungguhnya kita sedang memberikan injeksi bahwa segala sesuatu cerita hidup kita pada hakikatnya adalah terbaik versi Tuhan, hanya kita sering mengambil kesimpulan terlalu dini.

Menulis itu bisa menggerakan, menyadarkan dan memberikan inspirasi bagi pembaca ketika tulisan kita bertenaga dan renyah dibaca seperti gurihnya makan cemilan.

Menulis itu tidak sekedar menuangkan perasaan, kegundahan tetapi juga cara kita memutar balik keadaan yang mungkin kurang menguntungkan. Menulis itu ekspresi kita yang lebih elegan dan mencerdaskan karena di dalam tulisan itu ada pesan yang ingin kita sampaikan kepada pembaca.

Ayo, mulai belajar menulis. Menulis tentang apa saja yang ketika orang membaca dapat mengambil manfaat dari apa yang kita tulis.

Penulis,
Karnoto

0 Komentar

Type and hit Enter to search

Close